Selasa, 25 Oktober 2011

cerpen quee


Kembalilah ibu
Sosok itu nampak seperti tak bernyawa diterpa sinar rembulan ditengah gelapnya malam Kala ku pandang dari kejauhan,buktinya dia hnya membisu dan berbaring beralaskan tikar dihalaman rumah kecilnya itu.hanya bertemankan handephone yang dinonaktifkan dan ujung mata terus memandang pancaran rembulan yang menyinari sudut dunia.Ia seorang gadis berambut lembut nan panjang ,tak lain dan tak bukan adalah sahabat karibku.Baginya hari demi hari serta keramaian yang setiap hari ada disekitarnya seolah-olah tak berhati baik padanya,ia lebih memilih kesunyian untuk melepas penat dan fikiran yang terus menerus mengusik batinnya,Rembulan lah yang mau tidak mau setiap malam harus mendengarkan dan menjadi saksi bisu atas apa yng ia rasakan selama ini .Gadis itu seakan meminta rembulan mau berbaik hati dan mendengarkan kisah hidupnya,kisah yang hanya dapat ia simpan dalam hati kecilnya untuk saat ini .Seolah ia tak menginginkan semua orang tau tentang penderitaannya.Luka yang amat dalam tergambar jelas diwajahnya kala itu,kuhampiri dia, seolah ikut larut dalam bisunya, aku tak mengeluarkan sapaan sekata pun,namun tubuh ku langsung berbaring disamping kanannya dimalam itu.Ia, menoleh dan tersenyum,namun senyuman itu terlihat hampa dimata ku,entah apa yang terjadi pada gadis ini,yang jelas diriku bertanya tanya mengapa gadis yang ku kenal ceria tiap hari sekarang seakan berubah menjadi sosok  gadis yang amat tersiksa batinnya.”kau tau kadang luka itu dapat hilang sesaat,namun sebenarnya luka itu akan selalu membekas dalam relung hati yang terdalam !!?”aku terdiam dan nafasku terhenti sesaat mendengar perkataannya itu,sorot pancaran terang rembulan ikut menghiasi percakapan diantara kami berdua.”Dan sebenarnya penyesalan bukanlah akhir dari segalannya mungkin ia dapat menjadi awal baik yang akan membawa kita dalam keberkahan’’.Ia melanjutkan perkataannya.”kau tahu,kini diriku tersadar saat aku berada dalam ambang penyesalan!!”aku mengerutkan alisku,mencoba mencerna kata-kata yang telah ia ucapkan padaku yang mengalir bagi tak ada beban hidup dalam hatinnya.mataku tak lengah melihat gerak tangannya,mengambil handphone,dan mengaktifkannya,ku pandangi terus jari nan lentik itu,dan akhirnya ia membuka file foto,disana terlihat seorang wanita yang tak berselimut islam.”menyesal tidaklah akhir dari segalanya bukan??!!”kataku.Ia masih memandang lurus keatas langit ,”inikah dirimu?bersyukurlah akan dirimu sekarang ini,atas apa yang kau punyai saat ini?!”ucap ku bijak. “huft,yah,,,,,,inilah saat dimana buah dari penyesalan telah menggerogoti tubuhku,bukan hanya hatiku,bukan juga jiwaku !”katanya dengan senyum pahit dan perih tampak dari garis sorot matanya.kini ku bisa menangkap apa yang terjadi pada sahabatku ini,Ternyata dibalik senyum riangnya selama ini ada hal yang begitu menyakitkan bila di inggat,ya tuhan ,,,,apakah ini namanya teman baik,yang tak menyadari sesungguhnya suasana hati temannya,ternyata senyum dan kerianggannya selama ini,hanya lah untuk menutupi kepedihan yang ia alami.Ia tak mau sampai orang tahu masalah yang dihadapinya,apalagi seorang nenek yang menjadi teman satu-satunya dirumah kecil itu selama 6tahun terakhir ini.Sejak keputusan yang diambil  keluargannya saat itu ,dimanaia ia masih duduk dibangku kelas lima SD,Ia seolah kehilangan segalannya,keputus keluarga yang merelakan ibunya untuk pergi keluar kota untuk bekerja,demi ekonomi yangsemakin hari semakin melilit keluarga,akhirnya ia merelakan ibunya untuk pergi.
                                                           ********
       Setahun setelah keberangkatan ibunya waktu itu kini wanita anggun itu kembali pulang,seperti keuanggannya lancar kembali,saat itu juga keluargaitu kembali bersorak gembira ,mereka membeli perabotan rumah yang bermerk sepedah motor baru,tv dan vcd baru,binatang ternak seperti sapi dan kambing,tak lupa juga pesta besar-besaran dengan menyembelih sapi.Dengan keadaan keluargannya pada saat itu ,gadis yang saat ini baring disampingku merasa kalau keluargannya tak kurang dari apapun,ia lalai pada sang pemberi (ALLAH)kesombongan pun menyelimuti kehidupannya saat itu,seperti hukum karma ,Allah menunjukkan keadilannya.Seminggu dirumah akhirnya ibunya kembali bekerja diluar kota.Dengar dari cerita para tetangga dekatnya,ternyata wanita yang sangat dihormati nya itu adalah seorang wanita malang!! Ditempat itu,disaat seorang wanita tak dapat mengenali apa yang sedang ia kerjakan ,apakah benar?atau kah salah?bersorak ria ditengah keramaian malam,dan juga wanita harus merayu memanja pada setiap orang yang datang,melakukan pekerjaan yang telah dilaknat oleh tuhannya!!” Dua bulan terakhir setelah keberangkatan ibunya saat itu,Ia masih berkomunikasi by phone,namun semenjak ibunya ganti nomor dan enggan memberi kabar,ia sama sekali miss komunikasi dengan ibunya.ternyata kepulangan ibunya waktu itu ,adalah pertemuan terakhirnya dengan seorang wanita itu.setelah ditunggu berbulan-bulan wanita itu tak kunjung pulang.Saat ia dirumah bersama bapak dan neneknya,karena bapaknya seorang pengangguran maka seluruh barang yang dibeli keluargannya saat kepulanggan ibunya dijual,demi menyambung hidup kedepan ,kembalilah keluargannya itu seperti sedia kala,memang Allah maha segalanya,barang yang dibeli dengan uang panas,tak kan lama dimiliki,semua itu musnah tanpa jejak.Lima tahun sudah wanita itu tak kunjung kembali ,akhirnya bapaknya pergi keluar kota untuk menghidupi nya dan mencari uang demi ia bisa sekolah.Enam tahun tak bersama ibu dan satu tahun takbersama  ayah adalah hal yang tak pernah ia inginkan.pahit memang bila harus merasakan semua itu ,apalagi merasakan mendengarkan dan melihat semua itu terjadi di sekitar kita saja sudah mengecil nyali kita.
                                                       ***********
         Kini ia menolehku lagi ,ujung matanya sudah tak sanggup lagi membendung air mata itu ,dan air matapun jatuh membasahi pipinya.”Aku kangen orang tuaku Ra,apalagi ibu tambah hari juga tak kunjung ada kabar dimana keberadaannya.”ucapnya. “udahlah kamu yakin kan keberadaan Tuhan,pasti Tuhan akan selalu melindunginya dan suatu saat pasti akan membawa pulang kembali ibumu ditengah-tengah keluargamu.”kataku menenangkan.”Apakah ia Tuhan masih mau melindungi hambanya yang telah hina karena  pekerjaannya itu,”katanya sambil memandang lurus rembulan. “Bukan Tuhan namanya jika tidak mau memaafkan hambanya’’.Kamipun terdiam sejenak,dan kulanjutkan lagi perkataanku.”Maka kamu jangan lupa sembahyang kepadaNYA,meminta ampunan,berdo’alah agar kekuatan Tuhan bisa membawa ibumu pulang.”   
“Iya aku percaya semuanya sama Tuhan,tapi Ra.......Rasanya aku tak kuat lagi ,menaggung rasa iri yang selalu mengusik batin ku ,keberadaan ku yang kekurangan kasih sayang orang tua membuatku iri pada semuanya, termasuk iri sama kamu,kamu enak masih ada orang tua lengkap disampingmu,tapi lihat aku ra,,,,lihat aku tak ada siapa-siapa disampingku hanya nenek yang setia menjagaku,dimana Ra,naluri seorang ibu,sehingga ia tega menelantarkan anak nya sendiri,kenapa ia tak pulang menemuiku Ra,,,,,,,Suaranya terhenti,butiran air mata tak tahan untuk ikut berjatuhan,rintihan yang telah lama ia pendam kini terungkap kala itu.”Iya aku tau semua itu,tapi mungkin ibumu mempunyai alasan yang kuat kenapa ia meninggalkanmu dan tak kembali padamu,mungkin menurutnya jika ia kembali bersamamu,akan menambah luka yang mendalam buatmu,kita disini kan gak tau,saranku kini tak adahal yang harus kamu kerjakan,bersembahyanglah meminta padanya,mohon agar tuhan tetap melindungimu hanya kekuatan tuhanlah yang mampu memperbaiki suasana keruh dikeluargamu atas usaha-usaha yang telah dikerjakan tak kunjung membuahkan hasil,dan jangan siasiakan kasih sayang nenekmu ,nenekmu yang berusaha menggantikan kasih sayang orang tua mu dan jangan lupa rawat dan jagalah dia,tetaplah berdiri disampingnya sampai ia tak kuasalagi hidup didunia dan menghirup nafas terakhirnya. “Iya Ra,,,,semua yang kau katakan benar,memang aku tak boleh menyianyiakan seorang nenek yang mana telah menemaniku,dikala aku sedih dan pilu, makasih Ra atas semuanya.” Ucapnya
          Seketika kami berpandangan ,dan kini kudapati bibir kecil itu kembali mengembang melihatkan senyumnya yang manis.




Ngambon,06 Juli 2011
By ; Ratna purbaningrum